top of page

Pendiri

Puruhita Moestaryanti

PURUHITA MOESTARYANTI

Ia adalah perempuan Jawa yang lahir dan tumbuh besar di Jakarta. Selain menempuh pendidikan D3 Perpajakan UI, ia juga meraih Sarjana Akuntansi di Perbanas Jakarta. Namun, ia lebih tertarik pada dunia tulis-menulis dan jurnalistik. Ketertarikannya pada dunia jurnalistik mengantarnya berkarya dari posisi sekretaris redaksi sampai menjadi editor fashion di salah satu grup majalah wanita terkemuka di Indonesia. Setelah hampir lima tahun berkarya di dunia jurnalistik dan mengembangkan ketrampilannya dalam menulis, ia memutuskan pergi ke Prancis untuk melanjutkan pendidikan Sastra Prancis di Universitas Sorbonne Paris. Dengan ketrampilannya dalam menguasai beberapa bahasa asing, kemudian ia memutuskan berkarir sebagai tenaga pemasaran produk Indonesia di perusahaan multinasional yang membawanya menjelajahi negara-negara Eropa dan Amerika Latin. Cintanya pada seni tari tradisional Indonesia yang dipupuknya sejak kecil, sehingga ia menguasai banyak tarian tradisional Indonesia, dan pengetahuannya tentang batik merupakan bagian dari alasannya untuk berpetualang di Prancis, Venezuela dan Ekuador sejak tahun 2004. Saat ini memilih tinggal di Mexico City bersama suami dan anak perempuan mereka yang masih balita. Di sela-sela kegiatannya sebagai istri dan ibu, ia selalu mencari kesempatan untuk menari dan berbagi pengetahuan tentang seni tari tradisional Indonesia, menekuni belajar menjahit, dan mendalami tari flamenco.

EVI YULIANA SIREGAR

Ia dosen-peneliti di Pusat Studi Asia dan Afrika El Colegio México, sebuah universitas di Mexico City. Ketika tiba di Mexico City pada bulan September 1997, ia satu-satunya pengajar Bahasa Indonesia dan dosen full-time pertama yang berasal dari Indonesia di seluruh Amerika Latin. Setelah menamatkan studi S1 Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, ia menekuni profesinya dalam pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing. Ia menyelesaikan studi S2 Pendidikan di Universitas La Salle, Mexico City, dan di universitas yang sama saat ini ia sedang mempersiapkan disertasi doktor bidang Pendidikan. Selain mengajar Bahasa Indonesia, ia juga memfokuskan diri pada penelitian interdisipliner sastra-sosiologi-gender, penerjemahan karya sastra Indonesia ke dalam bahasa Spanyol dan politik pendidikan di Indonesia dan Asia Tenggara. Dedikasinya pada pengajaran Bahasa Indonesia terlihat sejak ia mulai berkarir di FIB-UI tahun 1992 dengan menulis buku-buku pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing. Ketika mulai mengajar Bahasa Indonesia di Meksiko, ia tidak hanya tertarik untuk mempromosikan Bahasa Indonesia, melainkan juga karya-karya sastra Indonesia. Itu sebabnya, sejak tahun 2000 ia masuk ke dalam dunia penerjemahan, memfokuskan diri pada penerjemahan sastra dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa Spanyol. Sampai saat ini ia telah mempublikasikan beberapa buku terjemahan, diantaranya Sri Sumarah, Cerita Rakyat Indonesia, dan Kubah. Perlu dicatat bahwa ia pionir untuk penerbitan terjemahan karya-karya sastra Indonesia, dari Bahasa Indonesia ke dalam bahasa Spanyol.

ESTUDIANTINA MOORS

Ia seorang engineer lulusan Universitas Telekomunikasi Indonesia di Kota Bandung. Memulai kariernya di bidang telekomunikasi sejak tahun 2000 di PT Telekomunikasi Selular Indonesia. Selain mengurusi beberapa kota di Jawa Barat dan Makassar, ia juga mengurusi lima kota besar di Kalimantan, yang menjadi wilayah kerjanya ketika bekerja di PT Telekomunikasi Selular Indonesia. Dari perusahaan besar tersebut, ia pindah dan mengembangkan profesinya di PT Axis Telekom Indonesia pada tahun 2005, dengan spesialisasi yang sama yaitu Radio Design dan Optimalisasi. Posisi terakhir yang disandangnya adalah Senior Manager of Planning and Optimization for West Area, melingkupi seluruh wilayah di Pulau Sumatra, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Namun ketika suaminya yang sama-sama berkarir dalam bidang teknologi dan telekomunikasi mendapat tugas baru di Mexico City pada tahun 2013, ia memutuskan untuk mengikuti suami dan untuk sementara menjadi ibu rumah tangga. Pernah mencoba berkarir di Mexico City pada tahun 2015, yaitu di perusahaan telekomunikasi Telcel yang memiliki pelanggan terbanyak di seluruh negara Mexico, sebagai konsultan telekomunikasi selular. Kini bersama suami dan tiga orang anak, ia aktif dalam kegiatan kerohanian dan misionaris yang dilaksanakan secara reguler oleh Legionari Regnum Cristi yang juga menjadi pelindung yayasan tempat ketiga anaknya bersekolah.

bottom of page